Kajian AlAzhar - Gelap Dalam Terang
The Rabbaanians
"Gelap Dalam Terang"
Rabu, 12 Al-Muharram 1438H
(12 Oktober 2016)
”Barang siapa yang
menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan
menuju surga”. (HR. Turmidzi)
Sejatinya, ilmu akan
membuat orang menjadi mulia. Namun ada juga orang yang tidak dimuliakan oleh
ilmunya karena telah gagal mengamalkan ilmunya hingga tenggelam dalam kegelapan
maksiat.
Sehingga dirinya
tertipu daya dunia, istidraj, sebagai akibat dari maksiat yang telah dikerjakannya.
Dan Allah jadikan maksiat yang dilakukannya menyebabkan kegelapan hatinya.
Gelap yang membingungkan. Gelap hati yang dia rasakan, padahal sekelilingnya
penuh terang cahaya ilmu dari Allah.
Dirinya lebih banyak
jatuh dalam kesibukkan pada perkara yang membinasakan. Dirinya lebih banyak
tenggelam pada urusan-urusan dunia yang tidak bermanfaat bagi dunia akhiratnya.
Sehingga segala urusannya menjadi sulit.
Demikiannya, itulah
bahayanya maksiat. Sebagaimana Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Ad-Daa’ Wa
Ad-Dawaa’ menyebutkan, maksiat akan menghadirkan kegelapan ke dalam hati
pelakunya dan membuat semua urusan dipersulit.
Padahal, jikalau
dirinya sadar hadir di dunia untuk menghamba kepada Allah jala jallaluhu,
dirinya akan jauh dari tipu daya dunia. Terangnya ilmu Allah akan disambutnya
dan dikejar dengan usaha maksimal. Maksiat akan ditinggalkan. Hal yang haram
dijauhkan. Anjuran agama dijalankan. Kajian yang tersebar di muka bumi dihadiri
dengan segala upaya, pun urusannya pun menjadi dimudahkan oleh Allah jala
jallaluhu.
Jangan sampai kita
menjadi Gelap di Dalam Terang. Telah tersebar petunjuk Allah sebagai panduan,
melimpah ahli ilmu membagi keilmuannya di kajian-kajian, bermunculan
sahabat-sahabat yang sholeh, bergelimang hal yang halal di depan mata, namun
malah menjauhi semua hal tersebut dan terjebak dalam kegelapan hati.
Na’udzubillah.
“Hai orang-orang yang
beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada
Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan
menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia
mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: Al Hadid:
28).
Semoga Allah senantiasa
menerangkan jalan kita.
0 komentar: