Kajian AlAzhar - Gelap Dalam Terang

14.35 Admin 0 Comments



The Rabbaanians
"Gelap Dalam Terang"

Rabu, 12 Al-Muharram 1438H
(12 Oktober 2016)


”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmidzi)



Allah jala jallaluhu telah jadikan ilmu sebagai penerang jalan hidup yang lurus di dunia guna mudah meraih jalan ke surga. Dan orang yang menuntut ilmu, maka dia adalah orang yang berjalan dalam terang cahaya dari Allah subhanahuwata’ala.

Sejatinya, ilmu akan membuat orang menjadi mulia. Namun ada juga orang yang tidak dimuliakan oleh ilmunya karena telah gagal mengamalkan ilmunya hingga tenggelam dalam kegelapan maksiat.

Sehingga dirinya tertipu daya dunia, istidraj, sebagai akibat dari maksiat yang telah dikerjakannya. Dan Allah jadikan maksiat yang dilakukannya menyebabkan kegelapan hatinya. Gelap yang membingungkan. Gelap hati yang dia rasakan, padahal sekelilingnya penuh terang cahaya ilmu dari Allah.

Dirinya lebih banyak jatuh dalam kesibukkan pada perkara yang membinasakan. Dirinya lebih banyak tenggelam pada urusan-urusan dunia yang tidak bermanfaat bagi dunia akhiratnya. Sehingga segala urusannya menjadi sulit.

Demikiannya, itulah bahayanya maksiat. Sebagaimana Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ menyebutkan, maksiat akan menghadirkan kegelapan ke dalam hati pelakunya dan membuat semua urusan dipersulit.

Padahal, jikalau dirinya sadar hadir di dunia untuk menghamba kepada Allah jala jallaluhu, dirinya akan jauh dari tipu daya dunia. Terangnya ilmu Allah akan disambutnya dan dikejar dengan usaha maksimal. Maksiat akan ditinggalkan. Hal yang haram dijauhkan. Anjuran agama dijalankan. Kajian yang tersebar di muka bumi dihadiri dengan segala upaya, pun urusannya pun menjadi dimudahkan oleh Allah jala jallaluhu.

Jangan sampai kita menjadi Gelap di Dalam Terang. Telah tersebar petunjuk Allah sebagai panduan, melimpah ahli ilmu membagi keilmuannya di kajian-kajian, bermunculan sahabat-sahabat yang sholeh, bergelimang hal yang halal di depan mata, namun malah menjauhi semua hal tersebut dan terjebak dalam kegelapan hati. Na’udzubillah.
“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: Al Hadid: 28).


Semoga Allah senantiasa menerangkan jalan kita.

0 komentar: